Selasa, 11 September 2012


Sejarah Desa Engkurai
Pada jaman dahulu di sebuah perkampungan terdapat rumah betang yang di huni oleh suku Dayak Kebahan Penyelopat yang di sebut sebagai Leman Ngkuai Botangk Panyangk yang sangat panjang rumah betang tersebut maka di sebut sebagai betang panjang karna banyak yang menghuni Rumah betang tersebut.
Sehari-harinya masyarakat tersebut behuma pitak dengan natai (berladang sawah dan rimba) sebagai mata pencarian utama nya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Namun tanah di daerah tersebut ansi (tidak subur) yang banyak di tumbuhi oleh alang-alang dan rumput yang mengganggu tumbuhan padi. Karena hal itu lah banyak masyarakat yang pindah dari rumah Leman Ngkuai Botangk Panyangk.
Ada yang pindah ke ntengen, kompas, balok, penawant, ntiungk basent. Mengingat penduduk banyak yang pindah. Maka penduduk yang masih tinggal di rumah betang tersebut juga memutuskan pindah ke tempat baru yang tidak jauh dari tempat tersebut (Leman Ngkuai Botangk Panyangk) yaitu yang diberi nama “Laman Botongk Natai”. Adapun yang pindah ke rumah betang baru tersebut lapant lawangk (delapan keluarga) yaitu : Keluarga Agum, Cahak, Sukongk, Lumpongk, Anan, Kampong, Pengantant.
Adapun keturunan dari masing-masing tersebut, yaitu Anak Agom (Gonok, Cai Ketok, Adung, Gagai, Butak, Gentau, Mimpong, Inak Awak). Keturunan Cahak (Dodoh, Judi, Ungok, Acong, Anya). Keturanan Sukongk (Iyau Gago, Ceban, Epo, Lomai, Lina, Pantant, Sawai). Keterunan Lumpongk (Dampangk, Janai, Banyu, Badak, Soma) , Anan (Kedal, Ongong, Umau, Eloy,Unau Coak, Lecau, Tampai, Among, Kentom). Kampong (Udau , Bangi, Mono, Bulant, Ici, Aken, Akang, Aken, Abang, Amoi). Keturunan Pengantant (Anaknya Caya, Suta, Mia, Kedu) dan Pamangk : Tomongongk Egat.
Di karena kan kehidupan pada jaman itu khusus nya suku dayak yang senang tinggal secara berpindah dari satu tempat ketempat lain karena mengikuti tempat berladang dan bersawah. Dari Laman Ngkuai Botangk Panyangk pindah ke Laman Botongk Natai kemudian pindah Laman Buok Data, setelah itu pindah lagi ke Laman Tatak Padang Bal, kemudian baru lah pindah ke Laman Ngkuai Engkurai yang sekarang Desa Engkurai.
Dari keturunan Lapant Lawangk (Delapan keluarga) tersebut lah seperti yang kita lihat sekarang masyarakat yang hampir sekitar kurang lebih 700 jiwa penduduk Desa Engkurai, Kecamatan Pinoh Utara, Kab. Melawi yang merupakan keturunan dari delapan keluarga hingga sekarang tersimpan sejarah awal Desa Engkurai.