Sejarah
Desa Engkurai
Pada
jaman dahulu di sebuah perkampungan terdapat rumah betang yang di huni oleh
suku Dayak Kebahan Penyelopat yang di sebut sebagai Leman Ngkuai Botangk
Panyangk yang sangat panjang rumah betang tersebut maka di sebut sebagai betang
panjang karna banyak yang menghuni Rumah betang tersebut.
Sehari-harinya
masyarakat tersebut behuma pitak dengan natai (berladang sawah dan rimba)
sebagai mata pencarian utama nya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Namun tanah di daerah tersebut ansi (tidak subur) yang banyak di tumbuhi oleh
alang-alang dan rumput yang mengganggu tumbuhan padi. Karena hal itu lah banyak
masyarakat yang pindah dari rumah Leman Ngkuai Botangk Panyangk.
Ada yang
pindah ke ntengen, kompas, balok, penawant, ntiungk basent. Mengingat
penduduk banyak yang pindah. Maka penduduk yang masih tinggal di rumah betang
tersebut juga memutuskan pindah ke tempat baru yang tidak jauh dari tempat
tersebut (Leman Ngkuai Botangk Panyangk) yaitu yang diberi nama “Laman Botongk
Natai”. Adapun yang pindah ke rumah betang baru tersebut lapant lawangk
(delapan keluarga) yaitu : Keluarga Agum, Cahak, Sukongk, Lumpongk, Anan,
Kampong, Pengantant.
Adapun keturunan dari masing-masing tersebut, yaitu Anak Agom (Gonok, Cai Ketok, Adung, Gagai,
Butak, Gentau, Mimpong, Inak Awak). Keturunan Cahak (Dodoh, Judi, Ungok, Acong, Anya). Keturanan Sukongk (Iyau Gago, Ceban, Epo, Lomai,
Lina, Pantant, Sawai). Keterunan Lumpongk
(Dampangk, Janai, Banyu, Badak, Soma) , Anan (Kedal,
Ongong, Umau, Eloy,Unau Coak, Lecau, Tampai, Among, Kentom). Kampong (Udau , Bangi, Mono, Bulant,
Ici, Aken, Akang, Aken, Abang, Amoi). Keturunan Pengantant (Anaknya Caya, Suta, Mia, Kedu) dan Pamangk : Tomongongk Egat.
Di karena kan kehidupan pada jaman itu khusus nya suku dayak
yang senang tinggal secara berpindah dari satu tempat ketempat lain karena
mengikuti tempat berladang dan bersawah. Dari Laman Ngkuai Botangk Panyangk
pindah ke Laman Botongk Natai kemudian pindah Laman Buok Data, setelah itu
pindah lagi ke Laman Tatak Padang Bal, kemudian baru lah pindah ke Laman Ngkuai
Engkurai yang sekarang Desa Engkurai.
Dari keturunan Lapant Lawangk (Delapan keluarga) tersebut lah
seperti yang kita lihat sekarang masyarakat yang hampir sekitar kurang lebih
700 jiwa penduduk Desa Engkurai, Kecamatan Pinoh Utara, Kab. Melawi yang
merupakan keturunan dari delapan keluarga hingga sekarang tersimpan sejarah
awal Desa Engkurai.