Jumat, 11 Januari 2013

Proposal Penelitian Kualitatif


  1. JUDUL
PERAN ORGANISASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM MENUMBUHKAN DAN MENGEMBANGKAN SIKAP TOLONG MENOLONG (STUDI KASUS PADA PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP K EKKLESIA NANGA PINOH KECAMATAN NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI ).
B.     Fokus Penelitian
Untuk mendapatkan kejelasan terhadap batasan masalah yang akan diteliti, penulis perlu menetapkan fokus penelitian yang terdiri dari dua cakupan, sebagai berikut:
1.      Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:56) “Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Suharsimi Arikunto (1998:99) juga menjelaskan bahwa “Variabel Penelitian adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik penelitian dari suatu penelitan”.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek penelitian yang mempunyai variasi  tertentu yang menjadi titik perhatian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan dari suatu penelitian. Jadi yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah peran Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Dengan aspek-aspek / indikator variabel yang diteliti adalah :
a.       Upaya yang dilakukan organisasi Palang Merah Remaja dalam menumbuhkan dan mengembangkan Sikap Tolong Menolong.
1)      Pemeberian penyuluhan tentang pentingnya menumbuhkan dan mengembangkan Sikap Tolong Menolong dalam pergaulan sehari-hari.
2)      Pemberian pembinaan-pembinaan kepada anggota organisasi Palang Merah Remaja khususnya seluruh siswa SMP K Ekklesia Nanga Pinoh.
b.      Hambatan yang dialami oleh organisasi Palang Merah Remaja dalam perannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan Sikap Tolong Menolong.
1)      Seberapa besar pengaruhnya terhadap jiwa siswa pada umumnya.
c.       Upaya yang dilakukan oleh Organisasi Palang Merah Remaja Nanga Pinoh dalam mengatasi hambatan yang dialami oleh organisasi.
1)      Ketepatan dan Kecepatan Organisasi Palang Merah Remaja dalam memberikan upaya dalam mengatasi hambatan tersebut.
2.      Defenisi operasional
Sebagai upaya untuk menghindari terjadi kesalahan pahaman atau untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional yaitu sebagai berikut :
a.         Peranan
Peranan menurut Dwi Adi K (2001:327), yang dimaksud peranan adalah “Sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.”
Peranan yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi utama dalam hubungannya dalam Peran Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
b.      Palang Merah Remaja
Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia II (1859) pada waktu itu Austria dan Francis sedang mengalami peperangan. Karena kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
Pada tahun 1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia.
Nama bapak palang merah yaitu Jean Hendri Dunant,yang dilahirkan pada 8 Mei 1828,Swiss. Ibunya bernama Jean Jaques Dunant,dan nama Ayahnya adalah Florence Nightingale.
c.       Peserta didik/siswa
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu.
Anak kandung adalah anak didik dalam lingkungan keluarga, murid/siswa adalah anak didik di sekolah, anak-anak penduduk adalah anak didik masyarakat sekitarnya. Dalam proses pendidikan anak didik berdiri sebagai masukan kasar, karena anak memasuki kancah pendidikan masih kosong, beum diolah, belum diproses dalam sistem pendidikan atau latihan sebelumnya, dan belum mempunyai bekal apa-apa, kecuali hanya pebawaan yang dibawa sejak lahir atau potensi-potensi ini baru akan menjadi kemampuan-kemampuan nyata setelah dikembangkan adalah mengembangkan unsur-unsur yang ada pada manusia. Misalnya untuk mengembangkan unsur raga diberikan pendidikan jasmani, untuk unsur cipta ada pendidikan akal, untuk mengembangkan unsur rasa ada pendidikan perasaan dan sebagainya. Pendidikan untuk manusia muda yang ditinjau dari sikapnya, sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, ada pendidikan individual dan pendidikan sosial.
Dari definisi-definisi yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari pendidik.
Pendidikan merupakan bantuan bimbingan yang diberikan pendidik terhadap peserta didik menuju kedewasaannya. Sejauh dan sebesar apapun bantuan itu diberikan sangat berpengaruh oleh pandangan pendidik terhadap kemungkinan peserta didik utuk di didik. Sesuai dengan fitrahnya manusia adalah makhluk berbudaya, yang mana manusia dilahirkan dalam keadaan yang tidak mengetahui apa-apa dan ia mempunyai kesiapan untuk menjadi baik atau buruk.
Siswa yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah Organisasi Palang Merah Remaja SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

C.    Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah diungkapkan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.         Untuk mengetahui apa saja peran Organisasi Palang Merah Remaja dalam kaitannya dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
2.         Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
3.         Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dialami oleh dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
4.         Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Palang Merah Remaja dalam mengatasi hambatan yang dialami oleh organisasi.
D.    Manfaat Penelitian
Setiap hasil yang diperoleh sesorang akan memberi manfaat yang berguna bagi orang yang bersangkutan, demikian halnya dengan proposal penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat terutama:
1.         Bagi Siswa SMP K Ekklesia Nanga Pinoh
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai informasi dan masukan bagi pemuda pada umumnya dan anggota pada khususnya yang telah tergabung atau yang belum tergabung untuk dapat dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi melalui peran Organisasi Palang Merah Remaja sebagai wadah pengembangan peserta didik.
2.         Bagi Organisasi Palang Merah Remaja
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan masukan bagi organisasi dalam menjalankan kegiatan yang dilakukan demi menumbuhkan dan mengembangkan sikap tolong menolong.
3.         Bagi Penulis
Agar penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan dan dapat mengembangkannya khususnya dibidang Sosial.

E.       Penjelasan Konsep
1.      Pengertian Tolong Menolong
Tolong Menolong Menurut Mubyarto, Tolong-menolong atau bantu membantu menunjukkan pada pencapaian tujuan perorangan Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki harta benda yang berlimpah sehingga setiap apa yang ia mau dengan mudah dapat terpenuhi,tetapi jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian pula. Kebahagiaan pun mungkin tak pernah ia rasakan. Sebagai makhluk social pula manusia membutuhkan orang lain. Tak hanya sebagai temandalam kesendirian, tetapi juga partner dalam melakukan sesuatu. Entah itu aktivitas ekonomi,social, budaya, politik maupun amal perbuatan yang terkait dengan ibadah kepada Tuhan. Di sinilah tercipta hubungan untuk saling tolong menolong antara manusia satu dengan yanglainnya.
2.      Tujuan & manfaat Tolong menolong
Yang pasti tolong menolong bertujuan untuk membina rasa kebersamaan atau persatuan yang antara lain:
a.       Menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong saudaranya demi kebaikan.
b.      Memperat silahturahmi antar sesama masyarakat.
c.       Menciptakan komunikasi yang baik anatar masyarakat.
d.      Menciptakan keharmonisan sesama manusia baik dilingkungan keluarga, masyarakat & bernegara.
Manfaatnya diantara lain :
a.       Menimbulkan rasa empati dan peduli.
b.      Mampu memehami pribadi masyarakat atas segala pertolongannya.
c.       Memberikan rasa ketenangan & bermanfaat bagi orang lain dalam segi apapun.
d.      Mampu bersosialisasi dengan baik antar sesamanya.e.Meringankan beban orang lain.
e.       Mendapatkan pahala.
Orang bijak mengatakan, ” Lupakanlah kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain. Namun ingatlah selalu kebaikan-kebaikan orang lain pada diri kita. Lupakan pula kesalahan-kesalahan orang lain pada diri kita, sebaliknya ingatlah selalu kejelekan-kejelekan yang telah kita lakukan terhadap orang lain.
”Fenomena kehidupan dunia saat ini sangat hedonis. Dampaknya, manusia mempunyai kecenderungan untuk bersifat egoistik. Lebih mementingkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Banyak contoh nyata egoisme yang ditemui sehari-hari dalam kehidupan. Bisa jadi, kita telah melakukan praktek-praktek egoisme tersebut secara sadar ataupun tidak. Harus disadari bahwa egoisme adalah suatu penyimpangan dari jalan yangdiridhoi-Nya.
Untuk mengantisipasi sifat egoistik yang ada pada diri kita diperlukan suatu ikhtiar,yaitu dengan menumbuhkan empati. Empati merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam interaksi antar pribadi. Dengan empati, kita bisa saling memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Sehingga kita tidak akan meraih tujuan yang menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan pada orang lain. Pada dasarnya, empati itu telah tertanam pada diri setiap manusia.
3.      Bentuk Tolong Menolong
Bentuk Tolong menolong ada dua macam, yaitu:
a.       Tolong menolong dalam bentuk kebendaan yakni dengan mengulurkan bantuan kepada yang menderita kekurangan, kelaparan dan menderita sakit akibat kekurangan gizi. Akankah kita tega mendengar dan melihat orang-orang yang kelaparan sementara kita berpesta poradengan makanan-makanan yang lezat dan ditempat-tempat yang mewah. Sebagai muslimyang baik tentu tidak akan tinggal diam melainkan akan menyisihkan sebagian harta nya untuk menolong sesamanya yang membutuhkannya.
b.      Tolong menolong dalam bentuk mengajak berbuat baik dan taqwa. Yaitu dengan memberikan bimbingan dan tuntunan atau mengajarkan yang baik dengan tulus ikhlas. Membimbing dan memberi petunjuk kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan danmenolak kejahatan. Menolong dan menasehati orang lain yang terjerumus dalam perilaku jahat, masih belum mendapat perhatiaan yang sungguh-sungguh dari umat Islam. Padahalorang-orang yang berbuat jahat itu apabila dibiarkan maka dia akan menjalar dan menular kemana-mana sehingga dapat menimbulkan rusaknya kehidupan masyarakat. Menghentikan orang yang berbuat kemungkaran berarti kita menyelamatkannya dari jurang neraka, dan membiarkannya berarti kita telah menyeretnya keneraka. Maka perbuatan menolong pada jenis yang kedua ini adalah lebih berat dari yang pertama.
Tolong-menolong adalah termasuk persoalan-persoalan yang penting dilaksanakan oleh seluruh umat manusia secara bergantian. Sebab tidak mungkin seorang manusia itu akan dapat hidup sendiri-sendiri tanpa menggunakan cara pertukaran kepentingan dan kemanfaatan.
F.     Prosedur Penelitian
1.        Metode Penelitian
Hadari Nawawi (2003:61) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah “Cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang relevan dengan masalah yang telah dirumuskan”. Menurut Iqbal Hasan (2002:21) menyatakan bahwa “Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan serta di dalam metode penelitian tercakup prosedur penelitian dan teknik penelitian”.
Iqbal Hasan menyimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian.
Selanjutnya Iqbal Hasan (2002:22) kembali menyatakan bahwa jenis-jenis metode penelitian terdiri atas:
1.         Metode Historis
2.         Metode Deskriptif
3.         Metode Korelasional
4.         Metode Eksperimental
5.         Metode Kuasi Eksperimental
Sedangkan M. Nazir (1988:53) mengatakan bahwa metode penelitian yang bisa dugunakan ada 4 yaitu:
1.         Metode Eksperimen
2.         Metode Sejarah
3.         Metode Deskriptif
4.         Metode Filsafat
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini maka metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif. Menurut M. Nazir (1988:63) mengatakan bahwa metode deskriptif yaitu:
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dari objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tanpa atau sebagaimana adanya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipertegas bahwa metode deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan atau mengungkapkan keadaan yang sebenarnya tentang peranan Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi
2.        Bentuk Penelitian
Terdapat beberapa bentuk penelitian dalam penggunaan metode deskriptif. Bentuk penelitian tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh M. Nazir (1988:64). Ada 6 bentuk penelitian yaitu:
1.         Metode Survey
2.         Metode Deskriptif Berkesinambungan
3.         Studi Kasus
4.         Studi atau Penelitian Komparatif
5.         Analisa Pekerjaan dan Aktivitas
6.         Studi Waktu Gerakan
Sehubung dengan hal tersebut di atas, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Jadi penelitian studi kasus dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara mendetail atau untuk mengetahui apa saja peran dan upaya Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, apa saja hambatan yang dialami oleh Organisasi tersebut dalam mengembangkan sikap tolong menolong.
G.      Subjek dan Lokasi
1.        Subjek
Adapun karakteristik subjek ditetapkan sebagai berikut:
1)      Kepala Sekolah
2)      Dewan Guru SMP K Ekklesia
3)      Siswa/i SMP K Ekklesia Nanga Pinoh
4)      Pengurus inti Organisasi Palang Merah Remaja.
2.        Lokasi
Adapun lokasi yang akan diteliti yaitu di SMP K Ekklesia Nanga Pinoh Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi
H.      Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.        Teknik Pengumpulan Data
Hadari Nawawi (2003:94) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian meliputi:
a.       Teknik Observasi Langsung
b.      Teknik Observasi Tidak Langsung
c.       Teknik Komunikasi Tidak Langsung
d.      Teknik Pengukuran
e.       Teknik Studi Dokumenter/Bibliographis

Disamping itu, Iqbal Hasan (2002:162) menjelaskan bahwa, menurut sifatnya teknik-teknik itu dapat digolongkan dalam empat golongan yaitu:
a.         Teknik Observasi Langsung
Yaitu teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara tidak langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti, baik itu pengamatan yang dilakukan didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan.
b.         Teknik Observasi Tidak Langsung
Yaitu teknik pengumpulan data dimana penyelidikan mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki dengan perantara sebuah alat, baik alat yang sudah ada (yang semula tidak khusus dibuat untuk keperluan tersebut), maupun yang sengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu. Pelaksanaannya dapat berlangsung didalam situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi yang buatan.
c.         Teknik Komunikasi Langsung
Yaitu tekni dimana penyelidik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi langsung dengan subjek penyelidikan baik didalam situasi sebenarnya maupun didalam situasi buatan.
d.        Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Yaitu teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan subjek penyelidikan, baik alat yang sudah tersedia maupun alat yang khusus dibuat untuk keperluan itu; pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi buatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a.         Teknik Komunikasi Langsung
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan sumber data (Kepala Sekolah, Dewan Guru, Para Siwa/i dan pengurs inti organisasi). Pada penelitian ini penulis memilih alat pengumpulan data melalui wawancara sebagai teknik komunikasi secara langsung.
b.         Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Teknik komunikasi tidak langsung adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi secara tidak langsung dengan anggota Karang Taruna dan masyarakat setempat yang ikut berperan dalam organisasi tersebut. Pada penelitian ini penulis menggunakan alat pengumpulan data melalui angket sebagai teknik komunikasi tidak langsung.
c.       Teknik Studi Dokumenter
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan atau melakukan pencatatan langsung, data yang diperoleh dari literatur, dokumen-dokumen/arsip yang ada pada Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi untuk keperluan pengumpulan data.

2.        Alat pengumpulan Data
Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a.       Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah alat pengumpul data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun untuk mendapatkan informasi yang sudah disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini berhadapan langsung dengan (Kepala sekolah SMP K Ekklesia Nanga Pinoh, Dewan Guru, Para siswa/i dan pengurus inti) untuk mengajukan pertanyaan.
b.         Angket
Yaitu alat pengumpulan data yang memuat daftar pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan alternative jawaban yang disebarkan untuk diisi oleh anggota Palang Merah Remaja dan para Guru yang berperan didalam organisasi tersebut.
c.         Buku Catatan
Buku Catatan adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk mencatat data yang diperlukan yang berhubungan dengan objek penelitian seperti status badan hukum, laporan habis kegiatan dan lain sebagainya yang dapat mendukung pengumpulan data.

I.         Teknik Analisis Data
Hasil dari sebuah penelitian merupakan suatu yang harus dipertanggungjawabkan oleh peneliti. Sebuah pembuktian akan menjadi lebih terpercaya apabila di peroleh dari pengolahan data yang sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini. Untuk memperoleh simpulan akhir penelitian, maka diperlukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Pengumpulan data yang telah disebarkan kepada responden.
2.      Memeriksa data yang sudah terkumpul.
3.      Menganalisis data yang sudah terkumpul
4.      Menyimpulkan
Data yang telah diperoleh dari angket dan wawancara, masing-masing dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif (Suharsimi Ariskunto,2005:268). Analisis data untuk peran Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi (studi kasus di Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi) yang diperoleh dari angket dapat dilakukan terhadapat keseluruhan aspek maupun analisis perbagian aspek.
Guna menjawab pertanyaan penelitian, maka peneliti menggunakan teknik persentase yaitu dengan mempersentasekan setiap butir pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan perhitungan statistis tertentu dan dianggap relevan dengan masalah yaitu analisis persentase menurut (Mardalis (2007:79-82) dalam Rina Herlina,2009) sebagai berikut:




   åX
Persentase (%)
=
            x  100%


    N
Keterangan:
åX = Jumlah skor jawaban responden
N    = Jumlah responden

Untuk mengetahui bagaimanakah peran Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Peneliti ini juga menggunakan pedoman interview atau wawancara yaitu berupa daftar pertanyaan yang diberikan kepada pengurus organisasi Palang Merah Remaja SMP K Ekklesia Nanga Pinoh , untuk dianalisis menggunakan analisis data bersifat kualitatif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar