- JUDUL
PERAN ORGANISASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM
MENUMBUHKAN DAN MENGEMBANGKAN SIKAP
TOLONG MENOLONG (STUDI KASUS PADA PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP K EKKLESIA NANGA PINOH
KECAMATAN NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI ).
B. Fokus
Penelitian
Untuk mendapatkan kejelasan terhadap batasan masalah
yang akan diteliti, penulis perlu menetapkan fokus penelitian yang terdiri dari
dua cakupan, sebagai berikut:
1. Variabel
Penelitian
Menurut Sugiyono
(2007:56) “Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Suharsimi Arikunto (1998:99) juga
menjelaskan bahwa “Variabel Penelitian adalah objek penelitian atau apa saja
yang menjadi titik penelitian dari suatu penelitan”.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek
penelitian yang mempunyai variasi
tertentu yang menjadi titik perhatian untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan dari suatu penelitian. Jadi yang menjadi variabel dalam penelitian
ini adalah peran Organisasi Palang
Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Dengan aspek-aspek / indikator
variabel yang diteliti adalah :
a. Upaya
yang dilakukan organisasi Palang Merah Remaja dalam menumbuhkan dan
mengembangkan Sikap Tolong
Menolong.
1) Pemeberian
penyuluhan tentang pentingnya menumbuhkan dan mengembangkan Sikap Tolong Menolong dalam pergaulan sehari-hari.
2) Pemberian
pembinaan-pembinaan kepada anggota
organisasi Palang Merah Remaja khususnya seluruh siswa SMP K Ekklesia Nanga Pinoh.
b. Hambatan
yang dialami oleh organisasi Palang
Merah Remaja dalam perannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan Sikap Tolong Menolong.
1) Seberapa
besar pengaruhnya terhadap jiwa siswa
pada umumnya.
c. Upaya
yang dilakukan oleh Organisasi Palang
Merah Remaja Nanga Pinoh dalam mengatasi hambatan yang dialami
oleh organisasi.
1) Ketepatan
dan Kecepatan Organisasi Palang
Merah Remaja dalam memberikan upaya dalam mengatasi hambatan
tersebut.
2. Defenisi
operasional
Sebagai upaya untuk menghindari terjadi kesalahan
pahaman atau untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca, maka
penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini
secara operasional yaitu sebagai berikut :
a.
Peranan
Peranan menurut Dwi Adi K (2001:327), yang dimaksud
peranan adalah “Sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang
terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.”
Peranan yang penulis maksud dalam penelitian ini
adalah sesuatu yang menjadi utama dalam hubungannya dalam Peran Organisasi
Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan
dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
b.
Palang
Merah Remaja
Palang
Merah Remaja atau PMR adalah
wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di
PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR
merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang
Dunia II (1859) pada waktu itu Austria dan Francis sedang mengalami peperangan.
Karena kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan
anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka
diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan
majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu
badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah
Remaja (PMR).
Pada tahun 1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah
Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian
dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut
diikuti oleh negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah
Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di
Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah
dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah
Remaja secara resmi di Indonesia.
Nama bapak palang merah yaitu Jean Hendri Dunant,yang dilahirkan pada 8
Mei 1828,Swiss. Ibunya bernama Jean Jaques Dunant,dan nama Ayahnya adalah
Florence Nightingale.
c.
Peserta didik/siswa
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut
dengan Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang
artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini
pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya
adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya
adalah “orang-orang yang mencari ilmu.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta
didik, peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha,
bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan
tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai
anggota masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu.
Anak kandung adalah anak didik dalam lingkungan keluarga,
murid/siswa adalah anak didik di sekolah, anak-anak penduduk adalah anak didik
masyarakat sekitarnya. Dalam proses pendidikan anak didik berdiri sebagai
masukan kasar, karena anak memasuki kancah pendidikan masih kosong, beum
diolah, belum diproses dalam sistem pendidikan atau latihan sebelumnya, dan
belum mempunyai bekal apa-apa, kecuali hanya pebawaan yang dibawa sejak lahir
atau potensi-potensi ini baru akan menjadi kemampuan-kemampuan nyata setelah
dikembangkan adalah mengembangkan unsur-unsur yang ada pada manusia. Misalnya
untuk mengembangkan unsur raga diberikan pendidikan jasmani, untuk unsur cipta
ada pendidikan akal, untuk mengembangkan unsur rasa ada pendidikan perasaan dan
sebagainya. Pendidikan untuk manusia muda yang ditinjau dari sikapnya, sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial, ada pendidikan individual dan pendidikan
sosial.
Dari definisi-definisi yang diungkapkan di atas dapat
disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi)
dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu dikembangkan, untuk
mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari pendidik.
Pendidikan merupakan bantuan bimbingan yang diberikan
pendidik terhadap peserta didik menuju kedewasaannya. Sejauh dan sebesar apapun
bantuan itu diberikan sangat berpengaruh oleh pandangan pendidik terhadap
kemungkinan peserta didik utuk di didik. Sesuai dengan fitrahnya manusia adalah
makhluk berbudaya, yang mana manusia dilahirkan dalam keadaan yang tidak
mengetahui apa-apa dan ia mempunyai kesiapan untuk menjadi baik atau buruk.
Siswa yang penulis
maksud dalam penelitian ini adalah Organisasi
Palang Merah Remaja SMP K Ekklesia Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
C.
Tujuan
Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah
diungkapkan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apa saja peran Organisasi Palang Merah Remaja
dalam
kaitannya dalam
Menumbuhkan dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
2.
Untuk mengetahui upaya apa yang
dilakukan dalam
Menumbuhkan dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
3.
Untuk mengetahui apa saja hambatan yang
dialami oleh dalam
Menumbuhkan dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
4.
Untuk mengetahui upaya yang dilakukan
oleh Palang Merah Remaja dalam
mengatasi hambatan yang dialami oleh organisasi.
D.
Manfaat
Penelitian
Setiap hasil yang diperoleh sesorang akan memberi
manfaat yang berguna bagi orang yang bersangkutan, demikian halnya dengan
proposal penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat terutama:
1.
Bagi Siswa SMP K Ekklesia Nanga Pinoh
Dengan
adanya penelitian ini diharapkan sebagai informasi dan masukan bagi pemuda pada
umumnya dan anggota pada khususnya yang telah tergabung atau yang belum
tergabung untuk dapat dalam
Menumbuhkan dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi melalui
peran Organisasi Palang Merah Remaja sebagai
wadah pengembangan peserta didik.
2.
Bagi Organisasi Palang Merah Remaja
Penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan masukan bagi organisasi dalam
menjalankan kegiatan yang dilakukan demi menumbuhkan dan mengembangkan sikap tolong menolong.
3.
Bagi Penulis
Agar
penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan dan dapat mengembangkannya
khususnya dibidang Sosial.
E.
Penjelasan
Konsep
1. Pengertian Tolong Menolong
Tolong Menolong Menurut Mubyarto, Tolong-menolong
atau bantu membantu menunjukkan pada pencapaian tujuan perorangan Sebagai makhluk sosial,
manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki harta benda yang
berlimpah sehingga setiap apa yang ia
mau dengan mudah dapat terpenuhi,tetapi
jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian
pula. Kebahagiaan
pun mungkin tak pernah ia rasakan. Sebagai makhluk social
pula manusia membutuhkan orang lain. Tak hanya sebagai temandalam kesendirian,
tetapi juga partner dalam melakukan sesuatu. Entah itu aktivitas
ekonomi,social, budaya, politik maupun amal perbuatan yang terkait dengan
ibadah kepada Tuhan. Di sinilah tercipta hubungan untuk
saling tolong menolong antara manusia satu dengan yanglainnya.
2.
Tujuan
& manfaat Tolong menolong
Yang pasti tolong menolong bertujuan
untuk membina rasa kebersamaan atau persatuan yang antara lain:
a.
Menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong
saudaranya demi kebaikan.
b.
Memperat silahturahmi antar sesama masyarakat.
c.
Menciptakan komunikasi yang baik anatar masyarakat.
d.
Menciptakan keharmonisan
sesama manusia baik dilingkungan keluarga, masyarakat & bernegara.
Manfaatnya diantara lain :
a.
Menimbulkan rasa
empati dan peduli.
b.
Mampu memehami pribadi masyarakat atas segala
pertolongannya.
c.
Memberikan rasa ketenangan & bermanfaat bagi orang
lain dalam segi apapun.
d.
Mampu
bersosialisasi dengan baik antar sesamanya.e.Meringankan
beban orang lain.
e.
Mendapatkan pahala.
Orang bijak mengatakan, ” Lupakanlah
kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain. Namun ingatlah selalu
kebaikan-kebaikan orang lain pada diri kita. Lupakan pula kesalahan-kesalahan
orang lain pada diri kita, sebaliknya ingatlah selalu kejelekan-kejelekan yang
telah kita lakukan terhadap orang lain.
”Fenomena kehidupan dunia saat ini
sangat hedonis. Dampaknya, manusia mempunyai kecenderungan untuk bersifat egoistik. Lebih mementingkan
diri sendiri dan mengabaikan kepentingan
orang lain. Banyak contoh nyata egoisme yang ditemui sehari-hari dalam kehidupan. Bisa jadi, kita telah
melakukan praktek-praktek egoisme tersebut secara sadar ataupun tidak.
Harus disadari bahwa egoisme adalah suatu penyimpangan dari jalan
yangdiridhoi-Nya.
Untuk mengantisipasi sifat egoistik
yang ada pada diri kita diperlukan suatu ikhtiar,yaitu dengan menumbuhkan
empati. Empati merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam interaksi antar pribadi. Dengan
empati, kita bisa saling memahami apa yang dirasakan oleh orang
lain. Sehingga kita tidak akan meraih tujuan yang menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan pada orang
lain. Pada dasarnya, empati itu telah tertanam pada diri setiap manusia.
3.
Bentuk Tolong Menolong
Bentuk
Tolong menolong ada dua macam, yaitu:
a.
Tolong
menolong dalam bentuk kebendaan yakni dengan mengulurkan bantuan kepada yang menderita kekurangan, kelaparan
dan menderita sakit akibat kekurangan gizi. Akankah kita tega mendengar dan melihat
orang-orang yang kelaparan sementara kita berpesta poradengan makanan-makanan
yang lezat dan ditempat-tempat yang mewah. Sebagai muslimyang baik tentu tidak
akan tinggal diam melainkan akan menyisihkan sebagian harta nya untuk menolong sesamanya yang membutuhkannya.
b.
Tolong
menolong dalam bentuk mengajak berbuat baik dan taqwa. Yaitu dengan memberikan bimbingan dan tuntunan
atau mengajarkan yang baik dengan tulus ikhlas. Membimbing dan memberi petunjuk kepada masyarakat untuk
melakukan kebaikan danmenolak kejahatan. Menolong dan menasehati orang lain
yang terjerumus dalam perilaku jahat, masih belum mendapat perhatiaan yang
sungguh-sungguh dari umat Islam. Padahalorang-orang yang berbuat jahat itu
apabila dibiarkan maka dia akan menjalar dan menular kemana-mana sehingga
dapat menimbulkan rusaknya kehidupan masyarakat. Menghentikan orang yang berbuat kemungkaran
berarti kita menyelamatkannya dari jurang neraka, dan membiarkannya berarti kita telah
menyeretnya keneraka. Maka perbuatan menolong pada jenis yang kedua ini
adalah lebih berat dari yang pertama.
Tolong-menolong adalah termasuk
persoalan-persoalan yang penting dilaksanakan oleh seluruh umat manusia secara
bergantian. Sebab tidak mungkin seorang manusia itu akan dapat hidup
sendiri-sendiri tanpa menggunakan cara pertukaran kepentingan dan kemanfaatan.
F.
Prosedur Penelitian
1.
Metode
Penelitian
Hadari
Nawawi (2003:61) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah “Cara yang
digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang
relevan dengan masalah yang telah dirumuskan”. Menurut Iqbal Hasan (2002:21)
menyatakan bahwa “Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian
dilaksanakan serta di dalam metode penelitian tercakup prosedur penelitian dan
teknik penelitian”.
Iqbal
Hasan menyimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh
sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah
sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja
untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan,
meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian.
Selanjutnya
Iqbal Hasan (2002:22) kembali menyatakan bahwa jenis-jenis metode penelitian
terdiri atas:
1.
Metode
Historis
2.
Metode
Deskriptif
3.
Metode
Korelasional
4.
Metode
Eksperimental
5.
Metode
Kuasi Eksperimental
Sedangkan
M. Nazir (1988:53) mengatakan bahwa metode penelitian yang bisa dugunakan ada 4
yaitu:
1.
Metode
Eksperimen
2.
Metode
Sejarah
3.
Metode
Deskriptif
4.
Metode
Filsafat
Sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini maka metode yang akan digunakan adalah metode
deskriptif. Menurut M. Nazir (1988:63) mengatakan bahwa metode deskriptif
yaitu:
Metode deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan subjek dari objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat
dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tanpa atau
sebagaimana adanya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
dipertegas bahwa metode deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan
atau mengungkapkan keadaan yang sebenarnya tentang peranan Organisasi
Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan
dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi
2.
Bentuk
Penelitian
Terdapat
beberapa bentuk penelitian dalam penggunaan metode deskriptif. Bentuk penelitian
tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh M. Nazir (1988:64). Ada 6 bentuk
penelitian yaitu:
1.
Metode
Survey
2.
Metode
Deskriptif Berkesinambungan
3.
Studi
Kasus
4.
Studi
atau Penelitian Komparatif
5.
Analisa
Pekerjaan dan Aktivitas
6.
Studi
Waktu Gerakan
Sehubung dengan hal tersebut di
atas, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Jadi penelitian
studi kasus dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
mendetail atau untuk mengetahui apa saja peran dan upaya Organisasi
Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan
dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, apa saja hambatan yang dialami oleh Organisasi tersebut
dalam mengembangkan sikap tolong menolong.
G. Subjek dan Lokasi
1.
Subjek
Adapun
karakteristik subjek ditetapkan sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah
2) Dewan Guru SMP K Ekklesia
3) Siswa/i SMP K Ekklesia Nanga Pinoh
4) Pengurus
inti Organisasi Palang Merah Remaja.
2.
Lokasi
Adapun
lokasi yang akan diteliti yaitu di SMP K Ekklesia Nanga Pinoh Kecamatan Nanga Pinoh
Kabupaten Melawi
H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
Hadari Nawawi (2003:94) mengatakan bahwa
teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian meliputi:
a. Teknik
Observasi Langsung
b. Teknik
Observasi Tidak Langsung
c. Teknik
Komunikasi Tidak Langsung
d. Teknik
Pengukuran
e. Teknik
Studi Dokumenter/Bibliographis
Disamping
itu, Iqbal Hasan (2002:162) menjelaskan bahwa, menurut sifatnya teknik-teknik
itu dapat digolongkan dalam empat golongan yaitu:
a.
Teknik Observasi Langsung
Yaitu
teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara tidak
langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti, baik itu
pengamatan yang dilakukan didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan didalam
situasi buatan yang khusus diadakan.
b.
Teknik Observasi Tidak Langsung
Yaitu
teknik pengumpulan data dimana penyelidikan mengadakan pengamatan terhadap
gejala-gejala subjek yang diselidiki dengan perantara sebuah alat, baik alat
yang sudah ada (yang semula tidak khusus dibuat untuk keperluan tersebut),
maupun yang sengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu. Pelaksanaannya
dapat berlangsung didalam situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi yang
buatan.
c.
Teknik Komunikasi Langsung
Yaitu
tekni dimana penyelidik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi
langsung dengan subjek penyelidikan baik didalam situasi sebenarnya maupun
didalam situasi buatan.
d.
Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Yaitu
teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan subjek penyelidikan, baik alat yang sudah tersedia maupun alat yang
khusus dibuat untuk keperluan itu; pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam
situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi buatan.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a.
Teknik Komunikasi Langsung
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan
sumber data (Kepala Sekolah,
Dewan Guru, Para Siwa/i dan pengurs inti organisasi).
Pada penelitian ini penulis memilih alat pengumpulan data melalui wawancara
sebagai teknik komunikasi secara langsung.
b.
Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Teknik
komunikasi tidak langsung adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan
komunikasi secara tidak langsung dengan anggota Karang Taruna dan masyarakat
setempat yang ikut berperan dalam organisasi tersebut. Pada penelitian ini
penulis menggunakan alat pengumpulan data melalui angket sebagai teknik
komunikasi tidak langsung.
c. Teknik
Studi Dokumenter
Yaitu
teknik pengumpulan data dengan menggunakan atau melakukan pencatatan langsung,
data yang diperoleh dari literatur, dokumen-dokumen/arsip yang ada pada Organisasi
Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan
dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi untuk
keperluan pengumpulan data.
2.
Alat pengumpulan Data
Adapun
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a. Pedoman
Wawancara
Pedoman
wawancara adalah alat pengumpul data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
sudah disusun untuk mendapatkan informasi yang sudah disesuaikan dengan
pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini berhadapan langsung dengan (Kepala sekolah SMP K Ekklesia Nanga Pinoh, Dewan Guru,
Para siswa/i dan pengurus inti) untuk mengajukan pertanyaan.
b.
Angket
Yaitu
alat pengumpulan data yang memuat daftar pertanyaan tertulis yang dilengkapi
dengan alternative jawaban yang disebarkan untuk diisi oleh anggota Palang Merah Remaja dan para Guru yang berperan didalam
organisasi tersebut.
c.
Buku Catatan
Buku
Catatan adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk mencatat data yang
diperlukan yang berhubungan dengan objek penelitian seperti status badan hukum,
laporan habis kegiatan dan lain sebagainya yang dapat mendukung pengumpulan
data.
I.
Teknik
Analisis Data
Hasil dari
sebuah penelitian merupakan suatu yang harus dipertanggungjawabkan oleh
peneliti. Sebuah pembuktian akan menjadi lebih terpercaya apabila di peroleh
dari pengolahan data yang sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan dalam
penelitian ini. Untuk memperoleh simpulan akhir penelitian, maka diperlukan
pengolahan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan
data yang telah disebarkan kepada responden.
2. Memeriksa
data yang sudah terkumpul.
3. Menganalisis
data yang sudah terkumpul
4. Menyimpulkan
Data yang telah
diperoleh dari angket dan wawancara, masing-masing dianalisis dengan teknik
analisis deskriptif kualitatif (Suharsimi Ariskunto,2005:268). Analisis data
untuk peran Organisasi Palang Merah
Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi (studi
kasus di Kecamatan Nanga Pinoh
Kabupaten Melawi)
yang diperoleh dari angket dapat dilakukan terhadapat keseluruhan aspek maupun
analisis perbagian aspek.
Guna menjawab
pertanyaan penelitian, maka peneliti menggunakan teknik persentase yaitu dengan
mempersentasekan setiap butir pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan
perhitungan statistis tertentu dan dianggap relevan dengan masalah yaitu
analisis persentase menurut (Mardalis (2007:79-82) dalam Rina Herlina,2009)
sebagai berikut:
|
|
åX
|
Persentase
(%)
|
=
|
|
|
|
N
|
Keterangan:
åX = Jumlah skor jawaban responden
N
= Jumlah responden
Untuk mengetahui bagaimanakah peran Organisasi Palang Merah Remaja (PMR) dalam Menumbuhkan
dan Mengembangkan
Sikap Tolong Menolong Siswa SMP K Ekklesia
Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Peneliti ini juga menggunakan
pedoman interview atau wawancara yaitu berupa daftar pertanyaan yang diberikan
kepada pengurus organisasi
Palang Merah Remaja SMP K Ekklesia Nanga Pinoh , untuk
dianalisis menggunakan analisis data bersifat kualitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar