Sejarah
Suku Kebahan Penyelopat
Dulunya pada masa penjajahan nama
suku ini masih Suku Dayak Kebahan yang berdiam di daerah manding, natai
panjang, utai, merah arai, dan sekitar nya yang di huni oleh Suku Dayak Barai
maka di daerah tersebut sekarang masih ada namanya sungai Kebahan dan Laman
Buok yang merupakan peninggalan Suku dayak kebahan Penyelopat.
Sedangkan di daerah yang di diami
oleh Suku dayak Kebahan penyelopat pada saat ini, dahulunya merupakan tanah
yang diami Suku Iban (Gupongk Same, Gupongk Koli, Gupongk Pacangk, Gupongk
Laman Buok Ibangk, dan sekitar nya). Yang sekarang tanah tersebut banyak telah
menjadi tanah adat yang juga bekas rumah jaman dulu. Kemudian di daerah yang
sekarang Dusun pisang dua sampai ke tebidah merupakan tanah yang di huni oleh
suku lima’i dan Undau dan dayak iban menghuni tanah yang didiami oleh Suku kebahan
penyelopat seperti Gupongk Same, Pacangk, Koli. Namun sekarang keberadaan suku
iban telah berpindah ke daerah porau, pengijau, kama, dan tersebar di daerah
kecamatan Ella Hilir, Kab. Melawi.
Di antara suku Iban dan Undau
merupakan suku yang tidak pernah damai yang selalu Bebunuh dan ngayau (membunuh
dengan memotong kepala) pada jaman itu. Dan selalu suku Iban yang di serang dan
kalah. Dulu suku iban menghuni daerah natai (bukit) yang hampir menyerupai
bukit. Karena melihat kondisi tersebut yang selalu terjadi pertumpahan darah
antara kedua suku tersebut maka dari pihak pemerintah berunding mencari solusi
untuk masalah itu. Untuk memecahkan masalah tersebut maka pemerintah meminta
kepada Suku dayak kebahan untuk pindah di antara kedua suku yang berselisih
tersebut tepat nya di sepanjang sungai Ma’an sebgai PENYELOPAT (di antara)
kedua suku Iban dan Undau karena mengingat suku undau segan kepada suku
Kebahan. Kemudian sampai pada hari ini di daerah tanah Ma’an dan menyebut
dirinya sebagai orang tanah ma’an merupakan daerah dan Orang atau suku DAYAK KEBAHAN PENYELOPAT.
Maka pindahlah suku kebahan tersebut
kedaerah tanah ma’an, sebagiannya juga pindah ke daerah suku Iban seperti laman
balok, Kompas, dan penawant. Pindah suku kebahan tersebut sebagai penyelopat
antara kedua suku yang bertikai, hidup lah antara kedua suku yang damai dan
tentram. Baik antara suku kebahan dan undau atau pun suku kebahan dan Iban
sampai saat ini.
Seiring
berjalan nya waktu, sebagian dari suku kebahan penyelopat yang dulu masih
menghuni laman buok natai dan laman buok bakah, pindah kedaerah seberang sungai
melawi tepatnya ada yang Tahlot, Pemuar, Buil, Poring, Kayu Bunga, lintah.
Sedang kan suku Kebahan penyelopat yang masih asli tempat tinggalnya yaitu :
Jaba, Engkurai, Lumut, Laman Ntengen dan Laman balok sekarang sudah menyatu ke
Engkurai, serta kompas dan penawant.(Rdy)
terimakasih banyak infonya yaa :)) saya keturunan dayak kebahan, tapi saya baru tau sejarahnya dari blog ini :)) thanks
BalasHapus