Kemana
Harus Aku Melangkah ?
Suatu kali aku bermimpi berjalan di
jalan yang tidak ku tahu dimana tempatnya. Seolah-olah aku berjalan di jalan
yang tidak ku tahu dimana akhirnya. Disitu tidak ada orang satu pun yang
melintasi dan gelap tanpa terang sedikit pun. Aku hanya tahu bahwa jalan yang
aku lalui itu kata orang adalah jalan yang mengantarkan orang pada suatu
keindahan, kebahagaian dan semua yang menyenangkan terlebih lagi wanita dan
pria idaman.
Jalan itu banyak sekali
persimpangan hampir setiap kali aku menoleh kekanan dan kekiri aku melihat
persimpangan tapi aku tidak tidak tahu kemana jalan itu, jalan sebelah kirinya
nampak bagus sekali tanpa sedikit masalah pun dan sebelah jalan sebelah
kanannya nampak seperti jalan yang jarang dilalui hingga banyak semak belukar.
Aku terus berjalan lurus tanpa
henti, setelah sekian lama berjalan aku berhenti sejenak untuk menghilangkan
lelah alangkah terkejutnya aku jalan tersebut terus berlalu dan memaksaku untuk
terus melanjutkan lagi perjalan tanpa henti ini. Dalam hati aku berpikir mungkin
hingga usia senja dan sampai Tuhan bilang “Saatnya untuk pulang” baru ku
selesai untuk berjalan.
Sesekali aku berjalan ke
persimpangan sebelah kiri ku yang kulihat sangat bagus jalannya dan sangat
terang. Banyak sekali orang yang ku kenal dijalan itu, aku senang sekali
dijalan itu. Saat itu aku berkata ini lah jalan yang ku cari selama ini.
Berjalan dan terus berjalan tanpa
kami sadari bahwa jalan itu adalah jalan buntu dan banyak lubang di besar di
ujung jalan tersebut. Aku terpeleset lubang yang sangat dalam tanpa satu pun
dari mereka yang bisa menolongku. Aku berusaha bangkit dari lubang itu.
Kemudian aku kembali lagi dari jalan itu kejanalan semula yang ku lalui.
Teringat akan cerita ayah bahwa
beliau pernah melalui jalan sebelah kanan. Aku bertekat untuk berjalan kejalan
itu tanpa aku tahu kemana arah akan membawa ku. Tanpa kompas, tanpa jam aku
terus berjalan tanpa henti. Banyak semak belukar dijalan itu, batu-batu tanjam
tapi aku tidak perduli seolah-olah aku telah kebal dengan keadaan tersebut.
Tanpa ku hiraukan luka kaki dan goresan semak.
Hingga saat ini aku terus berjalan
dijalan yang ayah ku tunjukan karena aku yakin bahwa jalan yang ayah pilihkan
adalah jalan yang terbaik dari antara jalan yang kelihatannya baik. Meski aku
pun tak tahu apa tujuan aku berjalan dijalan ini, dan apa yang akan aku dapat
setelah berjalan di jalan ini. Apa aku akan berhenti sebelum sampai pada suatu
tujuan.
Jalan yang saya maksud adalah jalan
hidup saya sendiri yang hingga saat ini saya masih berjalan yang tidak saya
ketahui apa ujungnya. Bahwa kehidupan selalu memiliki sebuah kesempatan,
peluang, harapan dan hidup adalah pilahan.
Saat ini, detik ini pun jika saya
memilih apapun pasti bisa terjadi dan dari sebuah pilahan itu tentunya memiliki
sebuah resiko yang akan menentukan hari esok dan seterusnya.
Dan saya telah memilih jalan
kekanan yang penuh batu dan semak belukar.yang sebenarnya juga saya tidak tahu
kemana akhir jalan itu. Tapi saya yakin jalan itu baik pada ujungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar