Rabu, 15 Mei 2013

Kemana Harus Aku Melangkah ?


Kemana Harus Aku Melangkah ?
Suatu kali aku bermimpi berjalan di jalan yang tidak ku tahu dimana tempatnya. Seolah-olah aku berjalan di jalan yang tidak ku tahu dimana akhirnya. Disitu tidak ada orang satu pun yang melintasi dan gelap tanpa terang sedikit pun. Aku hanya tahu bahwa jalan yang aku lalui itu kata orang adalah jalan yang mengantarkan orang pada suatu keindahan, kebahagaian dan semua yang menyenangkan terlebih lagi wanita dan pria idaman.
Jalan itu banyak sekali persimpangan hampir setiap kali aku menoleh kekanan dan kekiri aku melihat persimpangan tapi aku tidak tidak tahu kemana jalan itu, jalan sebelah kirinya nampak bagus sekali tanpa sedikit masalah pun dan sebelah jalan sebelah kanannya nampak seperti jalan yang jarang dilalui hingga banyak semak belukar.
Aku terus berjalan lurus tanpa henti, setelah sekian lama berjalan aku berhenti sejenak untuk menghilangkan lelah alangkah terkejutnya aku jalan tersebut terus berlalu dan memaksaku untuk terus melanjutkan lagi perjalan tanpa henti ini. Dalam hati aku berpikir mungkin hingga usia senja dan sampai Tuhan bilang “Saatnya untuk pulang” baru ku selesai untuk berjalan.
Sesekali aku berjalan ke persimpangan sebelah kiri ku yang kulihat sangat bagus jalannya dan sangat terang. Banyak sekali orang yang ku kenal dijalan itu, aku senang sekali dijalan itu. Saat itu aku berkata ini lah jalan yang ku cari selama ini.
Berjalan dan terus berjalan tanpa kami sadari bahwa jalan itu adalah jalan buntu dan banyak lubang di besar di ujung jalan tersebut. Aku terpeleset lubang yang sangat dalam tanpa satu pun dari mereka yang bisa menolongku. Aku berusaha bangkit dari lubang itu. Kemudian aku kembali lagi dari jalan itu kejanalan semula yang ku lalui.
Teringat akan cerita ayah bahwa beliau pernah melalui jalan sebelah kanan. Aku bertekat untuk berjalan kejalan itu tanpa aku tahu kemana arah akan membawa ku. Tanpa kompas, tanpa jam aku terus berjalan tanpa henti. Banyak semak belukar dijalan itu, batu-batu tanjam tapi aku tidak perduli seolah-olah aku telah kebal dengan keadaan tersebut. Tanpa ku hiraukan luka kaki dan goresan semak.
Hingga saat ini aku terus berjalan dijalan yang ayah ku tunjukan karena aku yakin bahwa jalan yang ayah pilihkan adalah jalan yang terbaik dari antara jalan yang kelihatannya baik. Meski aku pun tak tahu apa tujuan aku berjalan dijalan ini, dan apa yang akan aku dapat setelah berjalan di jalan ini. Apa aku akan berhenti sebelum sampai pada suatu tujuan.
Jalan yang saya maksud adalah jalan hidup saya sendiri yang hingga saat ini saya masih berjalan yang tidak saya ketahui apa ujungnya. Bahwa kehidupan selalu memiliki sebuah kesempatan, peluang, harapan dan hidup adalah pilahan.
Saat ini, detik ini pun jika saya memilih apapun pasti bisa terjadi dan dari sebuah pilahan itu tentunya memiliki sebuah resiko yang akan menentukan hari esok dan seterusnya.
Dan saya telah memilih jalan kekanan yang penuh batu dan semak belukar.yang sebenarnya juga saya tidak tahu kemana akhir jalan itu. Tapi saya yakin jalan itu baik pada ujungnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar